You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Suliliran Baru
Desa Suliliran Baru

Kec. Pasir Balengkong, Kab. Paser, Provinsi Kalimantan Timur

BERSAMA MEMBANGUN DESA SULILIRAN BARU MENUJU SUBARU APIK (SUBUR, ULET, BERINTEGRASI, ADIL, RAMAH, UNGGUL, AGAMAIS, PRODUKTIF, INOVATIF, DAN KREATIF) VISI MISI DESA SULILIRAN BARU

KUNJUNGAN BADAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KE DAPUR B2SA TP PKK DESA SULILIRAN BARU

Admin Suliliran Baru 25 Juli 2024 Dibaca 45 Kali
KUNJUNGAN BADAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KE DAPUR B2SA TP PKK DESA SULILIRAN BARU

SULILIRAN BARU - Badan Ketahanan Pangan Nasional Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Dapur B2SA TP PKK Desa Suliliran Baru pada hari Selasa 23 Juli 2024.

Kegiatan ini dihadiri pula dari Dinas Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Paser, PMD Kecamatan Paser Belengkong.

Tujuan dilaksanakan dari kunjangan ini adalah untuk memastikan bahwa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Pemerintah Pusat benar - benar berjalan dan sesuai dengan arahan - arahan yang diberikan yakni  mengedukasi masyarakat untuk merubah pola makan atau kebiasaan makan, dari makan kenyang dari makan sehat. Sekaligus interpensi masalah stunting.

Ketua PKK Desa Suliliran Baru Rusmini dalam sambutanya menyampaikan bahwa Dapur B2SA TP PKK Suliliran Baru telah mendapatkan bantuan sebesar Rp. 60 (enam puluh) Juta Rupiah, bantuan ini digunakan untuk mengentaskan permasalahan STUNTING di Desa Suliliran Baru yakni melalui program bantuan pakan atau tambahan gizi bagi masyarakat Desa Suliliran Baru khususnya penderita stunting.

  IMG_1339-min 

" Tambahan pangan di berikan kepada penderita stunting, ibu hamil, dan menyususi melalui dapur B2SA TP PKK Desa Suliliran Baru seminggu 2 (dua) kali setiap hari Selasa dan Sabtu dari bulan April sampai Dessember"

Dalam arahanya Ibu Rinna Syawal selaku Direktur Penganekaragaman Konsumsi Badan Pangan Nasional RI menyampaikan bahwa konsep B2SA adalah  makanan dengan konsep sehat harus memenuhi gizi yang beragam dan seimbang, umumnya gizi karbohidrat, protein, sayur, buah, lauk pauk, sesuai dengan slogan B2SA makan enak, makan sehat, makan B2SA habiskan.

IMG_1382-min 

“Kenyang tidak harus nasi, nasi adalah salah satu sumber karbohidrat bukan satu - satunya jadi bisa diganti dengan yang lain, seperti singkong, jagung, umbi, sagu dan lain - lain".

Beliau juga menyampaikan bahwa ibu yang cerdas adalah ibu dapat membuat anak  sehat. B2SA itu tidak mahal tetapi sehat bisa memanfaatkan bahan yang ada yang ada di sekitar seperti daun singkong, kangkung, ikan dan lain - lain asalkan sesuai dengan konsep B2SA. 

Harapan beliau program B2SA yang di canangkan oleh dana dari Pemerintah Pusat dapat di teruskan oleh Pemerintahan Desa melelui dana desa.

Kepala Desa Suliliran Baru Ardiansyah dalam sambutanya juga menyampaikan dengan berjalannya program ini bersedia melanjutkan dan menerima kelanjutan program ini, tentunya kami butuh arahan dan pembinaan dari semua pihak yang langsung menyentuh masyarakat terutama masyarakat desa Suliliran Baru.

IMG_1430-min 

" Selama ada kebijakan yang sejalan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah kami siap melanjutkan program ini melalui Dana Desa demi mensehatkan masyarakat Desa Suliliran Baru"

Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rinna Syawal selaku Direktur Penganekaragaman Konsumsi Badan Pangan Nasional RI sudah berkenan hadir di Desa Suliliran Baru semoga program pemerintah pusat terkait program makan siang baru dapat terealisasikan demi menyehatkan masyakat khusunya di Desa kita.

IMG_1175-min 

IMG_1230-min 

IMG_1371-min 

IMG_1423-min 

1. Bagaimana kesan ibu setelah datang ke Desa Suliliran baru?

Ini pertama kali saya dating ke Desa Suliliran Baru di Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser. Pertama saya melihat daerah ini subur, potensi pangannya banyak yang bisa dimanfaatkan oleh karena itu mestinya tidak ada masalah gizi disini, tidak ada masalah kekurangan pangan, kalau kita memanfaatkan potensi pangan yang ada disekitar kita. Jadi, mestinya kita konsumsi makan itu berdasarkan apa yang kita punya jadi kalau kita memanfaatkan yang kita punya kita tentu tidak merasa kekurangan, Cuma memang kesadaran bahwa pangan yang ada di sekitar kita atau potensi yang ada harus kita tingkatkan. Jadi bagaimana Pak Kades meyakinkan Masyarakat disini bisa mengkonsumsi makanan yang dimiliki oleh Desa Suliliran Baru.

2. Setelah melakukan kunjungan terhadap dapur rumah pangan Dapur B2SA Desa Suliliran  Baru, bagaimana menurut ibu?

“Kegiatan ini sebenarnya tujuannya untuk mensosialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat tentang kelapangan B2SA sekaligus juga menginterpensi untuk penanganan stunting, dari informasi yang sya dapat ini sudah berlangsung 22 X pemberian makanan B2SA. Kesan saya adalah pemilihan dari penerimaan manfaat dari makanan B2SA ini sudah tepat dari 40 penerima diantaranya ada sekitar 25 penerima anak yang bermasalah dengan gizi, baik itu stunting atau gizi yang kurang juga ada ibu hamil dan ibu menyusui. Dalam pemelihan menu yang diberikan ke anak-anak tentu sudah dapat konsep B2SA nya. Tapi dari buatan menu nya yang mudah dicerna oleh anak-anak, seperti nasinya jangan keras, ayam yang mudah dimakan oleh balita, jadi itu yang perlu ditingkatkan mengkreasi menu-menu yang mudah dikonsumsi oleh balita.

3. Apa saran-saran yang ibu berikan untuk pemerintah desa terkait untuk menggerakkan kesadaran Masyarakat makan sehat?

Pertama tentu desa harus mengenali dulu potensinya apa, tadi Pak Kades menyebutkan ada tersedia beberapa pangan yang merupakan potensi yang ada di Desa ini. Ketika sudah paham apa potensinya itu bisa dikembangtkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya tadi UMKM, kalau memang potensi disini singkong bagus, itu bisa menjadi kegiatan ekonomi produktif, dikelola menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat sebagai pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image